Hi, guest ! welcome to Blogger Pesantren. | About Us | Contact | Register | Sign In
Histats.com ©
Download
Dunia Santri
1 2 3 4 5

Sunday, October 30, 2011

AS-Jepang Ditantang Super Komputer Made in China

China membuat komputer super pertamanya yang menggunakan chip mikroprosesor buatan negeri sendiri. Negeri Tirai Bambu tersebut ingin mengalahkan komputer super buatan Amerika Serikat (AS) dan Jepang.

Sunway BlueLight MPP, demikian nama komputer super tersebut, mulai dirakit sejak September silam di National Supercomputer Center di Jinan, ibukota provinsi Shandong China Timur.

Sistem Sunway, yang bisa melakukan 1.000 triliun kalkulasi per detik, disebut-sebut akan masuk dalam daftar 20 komputer dengan performa tercepat di dunia.

detikINET kutip dari laporan New York Times, Senin (31/10/2011), dalam tubuh Sunway dibenamkan 8.700 mikroprosesor ShenWei SW1600. Mikroprosesor ini dirancang di Chinese Computer Institute dan diproduksi di Shanghai.

Beberapa waktu lalu, komputer super buatan China lainnya, Tianhe-1A menyedot perhatian internasional saat dinobatkan sebagai yang tercepat di dunia. Sebelumnya, posisi ini sempat diduduki oleh rivalnya, Jepang yang menjagokan K Computer yang dirancang perusahaan teknologi Fujitsu.

Namun meski sistem internalnya dirancang oleh para insinyur China, Tianhe-1A kala itu masih dibangun menggunakan chip prosesor buatan perusahaan teknologi AS yakni Intel dan Nvidia. Demikian juga dengan K computer milik Jepang, menggunakan chip Sparc yang dirancang di Sun Microsystems di Silicon Valley, AS.

Itulah mengapa China berambisi membuat super komputer yang benar-benar keseluruhan produknya merupakan hasil rancangan mereka sendiri.*detik
7:57 PM | 0 comments

Memudahkan Mengganti Favicon Favorit Anda di Blogger

DuniaBlogger | Akhirnya Blogger mengeluarkan fitur baru yaitu "Custom Favicon Blogger" dan fitur ini sekarang sudah tersedia di menu page elemant. Favicon adalah sebuah icon gambar khusus yang menjadi identitas suatu website atau blog yang tampil di kiri suatu alamat web/blog.  

Dahulu ada cara klasik yang kita gunakan adalah dengan menambahkan beberapa kode seperti seperti artikel dunia blogger yang ini "Pasang Favicon di Blog" . Dengan adanya fitur ini cara klasik yang lumayan riber bisa kita atasi dengan mudah. berikut caranya:
  1. Siapkan file favicon berekstensi ".ico"
  2. Login melalui Draft Blogger. Kemudian klik pada Design/Rancangan. Nanti akan ada menu widget favicon seperti berikut :
    custom favicon blogger
  3. Lalu klik Edit dan blogger akan menampilkan kotak dialog baru seperti ini : custom favicon blogger
  4. kemudian pilih file iconnya di komputer Anda setelah itu klik tombol save.
Dan favicon favorit Anda sudah tampil di samping alamat blog Anda. Jika tidak berhasil silahkan di cek kembali besar kemungkinan blog anda sudah mempunyai kode favicon tersendiri.

Kelebihan:
- Mudah Menggunakannya Tanpa perlu merubah kode-kode pada blog

Kekurangan:
- Tidak Bisa Menggunakan Favicon Animasi karena hanya menggunakan ekstensi ".ico" berbeda dengan cara klasik yang bisa menggunakan ekstensi ".gif" sehingga bisa memanfaatkan fitur animasinya.
7:21 PM | 0 comments

Politik Islami

 Prinsip-Prinsip Politik Yang Islami
(1) Tujuan hakiki pengamalan politik Islami adalah penghambaan (ibadah) kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Terjun ke dunia politik bukan untuk mencari kekuasaan, jabatan, harta-benda, peluang proyek, atau popularitas sebagaimana yang banyak dianut oleh para politisi. Tujuan utama kita adalah mengabdi kepada Allah. (Adz Dzariyaat: 56).

(2) Hakikat pengamalan politik Islami adalah menunaikan amar makruf nahi munkar. (Ali Imran: 104). Gerakan politik yang tidak mengemban misi amar makruf nahi munkar tidak disebut gerakan Islami, meskipun ia adalah partai Islam, berazas Islam, dan selalu mengangkat simbol-simbol Islam.

(3) Fokus utama politik Islami ialah pelaksanaan Syariat Islam. Jika kondisi memungkinkan kita perlu menerapkan Syariat Islam secara formal sebagai UU Negara. Jika tidak memungkinkan, kita bisa memperjuangkan pelaksanaan nilai-nilai (substansi) Syariat Islam itu. (An Nisaa’: 58).

(4) Dasar pertimbangan yang menjadi acuan politik Islami adalah kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin. Acuannya bukan demokrasi, pemikiran politik Amerika, hasil pooling, opini media massa, statement politik, dll. Seideal apapun teori politik, jika akibatnya adalah kesengsaraan Ummat, ia tidak bisa diklaim sebagai politik Islami. (An Nahl: 90).

(5) Politik Islami menghargai prestasi kebaikan yang dilakukan oleh siapapun di jaman kapanpun. Politik Islam tidak membabi-buta, atau dikendalikan oleh dendam kesumat. Siapapun yang berbuat baik, layak dihargai. Dalam Al Qur’an, “Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tidak berguna, sedangkan sesuatu yang bermanfaat bagi manusia akan tetap lestari di bumi.” (Ar Ra’du: 17). Ada sebuah prinsip Islami yang sangat penting, yaitu: Al muhafazhah bil qadimis shalih, wal akhdzu bil jadidil aslah (memelihara yang baik-baik dari masa lalu, dan mengambil yang terbaik dari masa kini). Setiap kebaikan adalah nikmat Allah, maka sikap kita mensyukurinya, bukan menghancurkannya.

(6) Menghukumi berbagai kenyataan politik, baik berupa tindakan pribadi, kelompok, pernyataan, peristiwa-peristiwa, manuver, dan sebagainya secara adil. Tidak menjerumuskan diri ke dalam kezhaliman, terhadap kawan maupun lawan, baik dalam urusan kecil maupun besar. Dalam Al Qur’an, “Berbuat adillah kalian, karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang adil.” (Al Hujuraat: 9).

(7) Mendukung kepemimpinan Islami yang berpedoman kepada Syariat Islam, atau kepemimpinan yang shalih dan taqwa kepada Allah, atau kepemimpinan yang berpihak kepada Islam dan kaum Muslimin. Kita tidak boleh mengambil pemimpin orang-orang yang memusuhi Islam. (An Nisaa’: 144).

Prinsip-prinsip seperti di atas sangat penting sebagai koridor dalam menunaikan politik Islami. Jika prinsip-prinsip itu diterapkan secara konsisten, tentu kaum Muslimin tidak akan penderitaan lahir-batin seperti saat ini. Betapa banyak politisi-politisi karbitan bermunculan, bahkan yang “bermerek” partai Islam sekalipun. Padahal mereka hanya memiliki sedikit wawasan logika politik, bahkan minus ilmu pengetahuan Islam. Dengan modal seperti itu sangat sulit berharap akan lahir keberkahan dari kancah praktik politik.
17-01-2009 04:25 AM
Find all posts by this user Quote this message in a reply
8:25 AM | 0 comments

Saturday, October 29, 2011

Kenapa Wahabi Tidak Mengakui Nama Wahabi

Kami awali tulisan ini dengan mengucap Basmallah dan Hamdallah, semoga tulisan ini bermanfaat bagi setiap yang membaca nya, tulisan ini kami persembahkan buat Wahabi yang tidak mau, malu atau marah di sebut Wahabi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa Wahabi atau Wahhabi adalah satu nama dari sekian banyak nama bagi aliran yang didakwahkan oleh Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab, beliau melanjutkan pikiran-pikiran kontroversi Ibnu Taymiyah, bahkan dakwah Syaikh ini lebih kontroversi dari Ibnu Taymiyah, gerakan pembaruan paham Ibnu Taymiyah inilah yang di namai dengan Wahabi sejak kemunculan nya, karena di pimpin oleh Mohd Ibnu Abdil Wahhab, akan tetapi oleh para Juhala' Wahabi sekarang mencoba menghapus nama atau sebutan itu dengan berbagai macam dalih konyol nya, ada yang bilang Wahhabi atau Wahabi adalah fiktif karena mereka adalah Salafi bukan Wahabi, ada yang berdalih bahwa Wahabi hanyalah gelar yang di berikan oleh Inggris, ada yang berdalih bahwa Wahabi bukan aliran yang di bawa oleh Syaikh mereka Mohd Ibnu Abdil Wahhab tetapi aliran yang di bawa oleh Abdul Wahhab Bin Abdirrahman Bin Rustum, bermacam dalih telah di sampaikan untuk menghapus nama itu dari ajaran mereka, agar orang awam tertipu dan percaya bahwa ajaran mereka benar-benar ajaran Al-Quran Hadits menurut pemahaman Para Salafus Sholeh, maka tertipulah orang yang tertipu, dan semoga mereka kembali ke Ahlus Sunnah yang sebenarnya.

Di awal perkembangan "dakwah" ini tidak ada yang mempermasalahkan penamaan dengan Wahabi, apalah arti sebuah nama, bila paham nya melenceng dari Al-Quran Hadits, bila pemahaman nya sangat jauh dari paham Ahlus sunnah Waljama'ah, bila paham nya telah di fatwakan sesat oleh Ulama Ahlus Sunnah, seribu kali gonta-ganti nama tetap saja itu ajaran yang sama, karena permasalahan nya bukan pada nama, apapun nama yang mereka gelari untuk diri mereka tidak akan dapat mengubah apapun buat kebaikan diri mereka sendiri, bahkan akan membuat diri mereka terjerumus lebih dalam lagi. Ketika membaca artikel atau buku putih yang di tulis untuk membantah bahwa dakwah mereka bukan Wahabi tapi Salafi, sungguh kita dapat mengetahui betapa takut dan khawatirnya mereka dengan nama tersebut, tapi tidak pernah merasa takut dengan aqidah mereka yang telah jauh melenceng dari aqidah Ahlus Sunnah, apalagi dengan aqidah para Sahabat dan Salafus Sholeh, dan mereka tidak pernah merasa bersalah dengan dakwah mereka yang telah terang-terang menjadi musuh Islam dari dalam, na'uzubillah, semoga Allah menjaga semua keluarga Muslim dari fitnah sekte mereka.

Ketakutan mereka di sebut Wahhabi disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
- Karena sejarah kelam dakwah Syeikh mereka yang di bantu oleh kerajaan Saudi.
- Karena telah ada fatwa-fatwa para Ulama Ahlus Sunnah terhadap paham Wahhabi yakni paham yang di bawa oleh Mohd Ibnu Abdil Wahhab.
- Karena ingin menipu orang awam dengan nama terkenal untuk paham yang baru, agar orang menyangka bahwa itu ajaran murni menurut Al-Quran Hadits.
- Karena kedok mereka telah terbongkar dalam kitab Ulama Ahlus Sunnah.
- Agar tetap aman menjadi musuh Islam dari dalam.
- Karena nama Wahhabi telah di kotori oleh para pendahulu mereka.
- dan masih banyak lagi kemungkinan yang terselubung.

Terlepas dari siapa yang menamakan ajaran mereka itu dengan Wahhabi, dan kapan pertama kali muncul nama itu, harusnya yang mereka bela bukanlah hanya sebatas nama atau sebutan saja, tapi ada yang lebih penting dari itu yakni Tauhid mereka yang jauh dari ajaran Rasulullah dan para Sahabatnya, fitnah mereka terhadap para Ulama Salaf, kontradiksi dalam ajaran mereka sendiri bahkan antara satu Syaikh dengan Syaikh yang lain, kesesatan dalam ajaran mereka sendiri, distorsi kitab-kitab para Ulama yang bertentangan dengan mereka, yang semuanya belum bisa mereka pertanggung-jawabkan kepada Ummat Islam sedunia, tidak ada gunanya buang waktu untuk melenyapkan nama Wahabi yang telah terkenal buat dakwah mereka sejak kemunculannya, bahkan para Syaikh mereka telah mengakui nama Wahabi tersebut walaupun itu di anggap itu hanya sebagai sebutan dari musuh mereka.

Syaikh Wahabi Mengakui Nama Wahabi

Ketika para Juhala' Wahabi tertipu dan terus menipu dengan sekte bahwa mereka bukan Wahabi, ternyata telah ada Syaikh Wahabi yang mengakui nya, berikut ini akan kami sampaikan pengakuan tersebut, agar tidak adalagi Talbis konyol ini.

1.Syaikh Ahmad ibn ‘Hajar al-Butami dalam Biografi Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab yang juga ditashhihkan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Bazz, mengakui Wahhabi adalah ajaran Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab.
- Di halaman 59 disebutkan :
فقامت الثورات على يد دعاة الوهابيين
[maka tegaklah revolusi di atas tangan para da'i Wahhabi.......]
- Di halaman 60 disebutkan :
على أساس من الدعوة الدينية الوهابية في مكة
[atas dasar dari dakwah agama wahhabi di Mekkah.........]
- Di halaman 60 juga disebutkan :
فلما التقى بالوهابيين
[manakala berjumpa dengan para Wahhabi...........]
- Di halaman 60 juga disebutkan :
استطاع هؤلاء المسلمون الوهابيون
[sangguplah mereka orang Islam Wahhabi............]
- Di halaman 60 juga disebutkan :
من المبادئ الوهابية
[dari dasar-dasar Wahhabi............]
- Di halaman 60 juga disebutkan :
ولكن الدعوة الوهابية
[tetapi dakwah Wahhabi............]
- Di halaman 60 juga disebutkan :
يدينون بالإسلام على المذهب الوهابي
[mereka beragama dengan Islam atas Mazhab Wahhabi......]

Cukup tujuh saja kita ambil dari kitab Syaikh Wahabi tersebut, dan kita cari dalam kitab Syaikh Wahabi lain, yaitu dalam kitab Syaikh Dr.Muhammad Khalil Al-Harras yang bernama ''Al-Harakatul Wahhabiyah'' dari nama kitabnya saja sudah jujur yaitu "Gerakan Wahhabi" mari kita buka kitabnya
- Di halaman 11 disebutkan :
اسس الحركة الوهابية
[Dasar-dasar gerakan Wahhabi...................]
- Di halaman 14 disebutkan :
الحركة الوهابية تدعو الي توكيد التوحيد
[gerakan Wahhabi menyeru kepada menguatkan Tauhid..........]
- Di halaman 17 disebutkan :
الحركة الوهابية تدعو الي سبيل ربها
[gerakan Wahhabi menyeru kepada jalan Tuhan nya.........]
- Di halaman 21 disebutkan :
فلماذا تنسب الوهابية وحدها الى المبالغة
[kenapa Wahhabi saja yang dinisbahkan kepada berlebihan........]
- Di halaman 22 disebutkan :
لايقع على الوهابية
[tidak terjadi atas Wahhabi....................]
- Di halaman 30 disebutkan :
ان الوهابية لم تقم للاجتهاد فى الفروع
[sesungguhnya Wahhabi tidak tegak untuk ijtihad dalam masalah furu'...........]
- Di halaman 43 disebutkan :
للدعوة الوهابية
[bagi dakwah Wahhabi]

Cukup tujuh juga dari kitab tersebut, kita cari lagi dari kitab Syaikh Wahabi yang lain, ternyata sangat banyak kitab-kitab Syaikh Wahabi yang mengakui penamaan Wahhabi untuk dakwah Syaikh Mohd bin Abdil Wahhab An-Najdi, diantaranya:
- Syaikh Muhammad Hamid Al-Fiqi dalam kitab Atsarud da'watil wahhabiyah.
- Syaikh Umar Abu Nashri dalam kitab Ibnu Sa'ud.
- Syaikh Muhammad Kurdi Ali dalam kitab Al-Qadim wal-Hadits.
- Syaikh Muhammad Jamil Baiham dalam kitab al-Halqah al-Mafqudah fi Tarikh Arab.
- Syaikh Abdul Karim Al-Khathibi dalam kitab Muhammad ibn Abdil Wahhab.
- dan masih banyak lagi

Para pembesar Wahabi telah mengakui penamaan Wahabi tersebut terhadap ajaran yang di bawakan oleh Syaikh Mohd bin Abdil Wahhab, meski sebagian ada yang mengatakan itu sebutan musuh Syaikh terhadap dakwah Syaikh, sebagian lagi ada yang beralasan itu nisbah yang mukhalafah qiyas atau syaz, biarpun tidak menerima sepenuhnya, tapi para Juhala' Wahabi justru konyol dengan tidak mengakui sama sekali, karena biarpun itu nisbah yang mukhalafah qiyas atau penamaan dari musuh, tetap itu nama resmi/tidak resmi untuk dakwah Syaikh yang mereka agungkan itu, berhentilah berdakwah secara licik dan terkesan ada yang dirahasiakan, kenapa harus menyampaikan kebenaran dengan cara yang tidak benar, na'uzubillah

wallahul muwaffiq ila aqwamit thoriq.*T.M Syuhada
9:28 PM | 0 comments

Kedudukan Makkah Di tengah Bumi


MAKKAH Al-Mukarramah adalah kota suci turunnya wahyu llahi kepada Nabi Muhammad S. A. W. Di sini, terletaknya Masjidil Haram dan Kaabah yang menjadi tanda kebesaran Allah.

Makkah adalah kota paling suci di bumi ini serta paling dicintai Allah dan rasul-Nya. Ia juga menjadi tanah kelahiran Nabi Muhammad dan pusat terpancarnya nur Allah di bumi ini.

Abdullah bin `Adi bin Al-Hamra meriwayatkan bahawa beliau mendengar Rasulullah bersabda, maksudnya: "Demi Allah! Kamu (wahai Makkah) adalah tanah Allah yang terbaik dan yang sangat dicintai oleh-Nya. Andai kata aku tidak diusir dari kamu, aku tak akan berpisah (daripada kamu)." (Hadis riwayat Ahmad, Ibn Majah dan Tirmidhi).

Ibn `Abbas pula berkata: Rasulullah bersabda: "Betapa tempat yang indahnya kamu! Kamu adalah tempat yang paling aku cintai! Sekiranya orangku tidak mengusirku daripadamu, aku tak akan berpisah (dari sini)untuk hidup di satu tempat yang lain."

Al-Quran secara khusus, berkali-kali menyebut kota ini dengan pelbagai nama yang berjumlah sebelas semuanya. Antaranya adalah Makkah, Bakkah, Al-Baladul Amin, Al-Haramul Amin, Ummul Qura dan Al-Baldah Al-Tayyibah.

Bahkan, Allah bersumpah dengan kota suci ini serta memberikan kelebihan dan keistimewaan besar, yang tidak diberikan kepada kota lain.

Masjidil Haram dan Kaabah Baitul Atiq yang menjadi kiblat umat Islam sedunia, menjadikan kota suci ini sangat dicintai dan berpengaruh besar bagi umat Islam sepanjang masa.

Setiap umat Islam menghadapkan muka ke arah kiblat sekurang-kurangnya lima kali sehari semalam.

Ia menjadi tempat untuk seluruh kaum Muslimin sedunia menunaikan haji dan umrah.

Di pinggir Kota Makkah, iaitu di Jabal Nur, turunnya wahyu llahi yang pertama iaitu Surah Al-Alaq.

Di sini juga menjadi tempat Nabi Muhammad menyendiri dan beribadat kepada Allah.

Selepas itu wahyu turun berturut-turut kepada Nabi Muhammad melalui Jibril hingga ayat suci al-Quran yang turun di kota ini dinamakan ayat Makkiyyah, manakala yang turun di Madinah dinamakan ayat Madaniyyah.

Di permukaan kota inilah bermulanya perjuangan menegakkan agama Allah yang suci. Pejuang dan pemuka Islam yang pertama, bergerak menghadapi ajaran sesat yang berkembang kukuh di kalangan penduduk Musyrikin Makkah pada masa itu. Patung dan berhala dipuja dan disembah.

Di kota inilah Nabi dan sahabat dimusuhi serta disingkir hingga terpaksa meminggirkan diri daripada masyarakat.

Mereka terkepung di lereng gunung dekat Syiib Amir. Di sinilah, sahabat Nabi, pejuang Islam yang pertama, menerima pelbagai seksaan tubuh dan mental. Namun mereka terus bersabar sehingga Allah memberi kemenangan gemilang kepada mereka mengalahkan kaum Musyrikin.

Kehebatan dan keagungan kota Makkah bukan sekadar catatan dalam sejarah Islam dan melalui firman Allah dan hadis semata-mata, malah dibuktikan melalui kajian dan penyelidikan saintifik.

Hal ini dibuktikan oleh profesor dari Mesir, Prof Hosien Kamal El Din Ibrahim yang mencuba satu kaedah baru bagi menentukan arah kiblat dari seluruh penjuru dunia.

Beliau banyak menerbitkan artikel saintifik di bidang kejuruteraan awam. Untuk itu beliau melukis peta dunia yang baru yang dapat menunjukkan arah Makkah dari kota lain di dunia.

Dengan menggunakan perkiraan matematik dan kaedah spherical triangle, Hosien mendapati kedudukan Makkah betul-betul berada di tengah-tengah bumi.

Penyelidikan beliau ini membuktikan bahawa bumi ini berkembang dari Makkah. Jelasnya, Makkah adalah pusat bumi.

Penyelidikyang lain kemudiannya mengakui ketepatan kiraan beliau apabila mereka menggunakan program komputer bagi membuat kiraan dan melukis peta itu.

Sebelum itu, Abi Fadlallah Al-Emary yang meninggal dunia pada tahun 749 Hijrah, turut melukis peta yang menentukan arah kiblat.

Peta itu terkandung dalam kitabnya Masalik Al Absar Fi Mciinalik Al Amsar. Beliau menggunakan kaedah astronomi bagi menentukan arah kiblat.

Seorang lagi pemikir Islam, Al-Safaksy (meninggal dunia tahun 958 hijrah) turut melukis peta dengan menggunakan pendekatan astronomi.

Penyelidik kemudiannya mengkaji kedua-dua peta itu dan membandingkannya dengan kaedah astrologi moden. Mereka mendapati kaedah yang digunakan oleh Al-Emary dan Al-Safaksy adalah sangat tepat.

Selepas dibandingkan dengan kaedah moden, kedua-dua peta itu membuktikan Makkah dan Kaabah adalah `pusat bumi'.

Hasil kajian ini diakui benar dan diisytiharkan oleh The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center yang berpusat di Kaherah.
8:36 PM | 0 comments